Pengalaman Lolos SBMPTN 2019 - FK Unair
Bagi semua anak SMA, terutama yang sudah berada di kelas 12 pastinya sudah tidak asing dengan kata SBMPTN. Melalui artikel saya yang berjudul " Pengalaman Lolos SBMPTN 2019 - FK Unair " ini saya akan membagikan cerita saya dari awal mengenal SBMPTN hingga akhirnya bisa lolos SBMPTN ini... Semoga bisa memberikan gambaran dan membantu teman-teman yang sedang berusaha meraih PTN impian.
Awalan
Untuk mengawali cerita pengalaman lolos SBMPTN kali ini, saya akan menceritakan awal dari kisah saya...
Jadi, saya sering mendengar kata SBMPTN saya saat berada di SMA. Ketika masa SMA ini banyak teman-teman saya yang sudah memiliki kampus impiannya masing-masing, sebagian besarnya adalah UI atau ITB.
Berbeda dengan saya, saya bahkan belum menentukan secara jelas apa kampus impian saya, yang pasti saya ingin mencoba untuk masuk fakultas kedokteran.
Namun seiring berjalannya waktu di SMA saya sendiri merasa ragu apakah diri saya mampu untuk masuk ke salah satu dari puluhan fakultas kedokteran yang ada di Indonesia. Oleh karena itu di awal kelas 12 saya tetap mencoba untuk mendaftar ke beberapa universitas swasta. Namun yang pasti bukan jurusan kedokteran karena harganya yang tidak masuk akal itu.
Di bawah ini ada beberapa artikel yang telah saya tulis terkait dengan tes masuk di beberapa univeritas swasta:
Setahun Perjuangan
Jadi semenjak awal kelas 12 saya memutuskan untuk mendaftarkan diri ke salah satu bimbingan belajar yang cukup terkenal di Jakarta, yaitu BTA 45.
Namun jangan khawatir, awal-awal masuk kalian akan mengikuti pembelajaran seperti les-les kebanyakan. Kalian akan dijelaskan mengenai materi yang sesuai dengan yang diajarkan di SMA.
Hal yang berbeda adalah kalian akan diberikan beberapa try out SBMPTN untuk membiasakan kalian dengan soal-soal SBMPTN. Memang soal try out ini cukup sulit bahkan bila dibandingan dengan soal UTBK 2019 yang saya hadapi.
Di BTA sendiri banyak anak-anak yang memang benar-benar berniat untuk masuk ke PTN. Namun jangan membayangkan saya sebagai anak kutu buku yang selalu belajar setiap hari hehehe. Saya sendiri terkadang membolos dari kelas.
Hal yang paling membuat saya lelah adalah di masa-masa intensif. Masa intensif dimulai setelah berakhirnya ujian nasional. Para siswa diwajibkan untuk hadir setiap hari untuk belajar dan membahas soal. Bahkan bila saya mendapatkan sesi pagi, saya harus berangkat pukul 3 pagi dari Stasiun Cikarang untuk sampai tepat waktu di BTA.
Beberapa kali saya tidak mengikuti kelas intensif karena merasa lelah dan sedikit malas karena jadwal yang monoton seperti ini.
Terlebih saya juga sempat berpikir kenapa saya harus belajar dari soal SBMPTN tahun lalu, padahal sistem yang akan diujikan pada tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Oleh karena itu saya merasa sedikit malas dan lebih memilih untuk mendalami konsep dari setiap pelajaran.
Perubahan Sistem SBMPTN
Seperti yang kalian ketahui bahwa di tahun 2019 ini pemerintah merubah sistem SBMPTN. Bila sebelum ini kalian memilih universitas tujuan kalian dan setelah itu baru mengikuti tes.
Namun sekarang berbeda, kalian mengikuti tes (UTBK) terlebih dahulu, kemudian mendapatkan nilai kalian dan barulah kalian memilih universitas dan prodi yang kalian inginkan.
Kalian juga bisa mengikuti 2 kali tes sehingga nilai terbaiklah yang akan digunakan.
Menurut saya hal ini cukup bagus karena kita bisa menjadi lebih sadar diri dalam menentukan jurusan.
Sumber: quipper.com |
Alur UBTK 2019 versi saya
- Pendaftaran: 1-24 Maret 2019 & 25 Maret-1 April 2019
- Jadwal Tes: 4 & 11 Mei 2019
UTBK 2019
Saya memilih lokasi untuk mengikuti UTBK di Universitas Singaperbangsa Karawang karena universitas ini adalah yang terdekat dengan rumah saya.
Selanjutnya saya akan menceritakan pengalaman saya saat mengikuti UTBK 2019.
Ketika pertama kali melihat soal-soal UTBK saya sudah merasa bahwa soal UTBK ini tidak sesulit soal SBMPTN tahun lalu dan saya bersyukur tentang hal itu.
Di bagian TPS (Tes Potensi Skolastik) dari UTBK 2019 ini lebih banyak menekankan pada kemampuan berbahasa kita, berbeda dengan SBMPTN yang menekankan pada kemampuan analitis kita.
Jadi di UTBK kali ini tidak ada yang namanya soal-soal analogi, silogisme dll. Soal yang muncul benar-benar berbeda dengan yang selama ini kita temukan di buku-buku latihan SBMPTN.
Di bagian TKA (Tes Kemapuan Akademik), soal-soal yang diujikan tidak sesulit soal SBMPTN. Bahkan menurut saya soal ujian kimia dan biologi di sekolah saya lebih sulit dibandingkan dengan UTBK ini.
Di mata pelajaran kimia lebih banyak menanyakan konsep-konsep dibandingkan dengan hitungan.
Namun matematika tetaplah menjadi momok yang menakutkan bagi saya, hal ini karena waktu yang diberikan sangat kurang untuk mengerjakan seluruh soalnya. Terlebih saya kurang latihan pada mata pelajaran ini.
Pada bagian fisika saya masih cukup bisa, karena kebetulan mata pelajaran yang saya pilih di ujian nasional adalah fisika.
Menunggu Pengumuman
Waktu antara ujian dengan pengumuman cukup lama. Namun yang saya rasakan tidak terlalu cepat maupun terlalu lama. Hal ini karena hampir setiap minggu, setiap kemunculan nilai UTBK gelombang baru saya terus memantaunya. Bahkan saya sampai membuat hitung-hitungan ala saya sendiri untuk memperkirakan nilai batas bawah berbekal data dari nilai rata-rata LTMPT dan platform eduka.
Memang benar awal-awal nilai-nilai di eduka banyak yang tidak masuk akal. Namun pihak eduka terus memperbaiki dan menghapus nilai yang tidak masuk akal tersebut.
Sampai pada beberapa minggu sebelum pemilihan universitas saya menentukan pilihan saya yaitu Universitas Airlangga dan Universitas Brawijaya, keduanya dengan pemilihan prodi Kedokteran.
Pengumuman SBMPTN 2019
Setelah menunggu, akhirnya datanglah hari-H pengumuman SBMPTN 2019. Disitu lah saya merasa waktu berjalan sangat lambat. Dijadwalkan pengumuman akan ada pukul 15.00. Namun ternyata dipercepat menjadi pukul 13.00
Saat membaca pengumuman saya sangat bersyukur bahwa saya diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dimana ini adalah pilihan pertama saya.
Sekarang yang harus saya lakukan adalah mempersiapkan untuk pindah dari rumah saya di Jawa Barat menuju Jawa Timur... Welcome to the university...
Tips dari saya, jangan terlalu memikirkan hasil SBMPTN, semaksimal mungkin nikmati liburan yang ada, karena kalian tidak akan mendapat liburan sepanjang ini lagi saat menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran.
Terima kasih sudah membaca, semoga artikel yang menceritakan pengalaman lolos SBMPTN ini membantu kalian yang sedang cemas menanti jalan hidup kalian masing-masing.
kak, boleh tau nilai UTBKnya?
ReplyDeleteBoleh, DM saja ya
ReplyDeletekak boleh tau juga gak kak nilainya?
ReplyDeleteKak, DM nya lewat mana ya?
ReplyDelete